Tuesday, October 03, 2006
Coco Chanel: Menyentuh Mode Dunia dengan Kesederhanaan
Hidup di tengah kekerasan perang dan ekonomi yang sulit ternyata justru memberi Coco Chanel banyak ide untuk berkreasi di industri mode dunia. Meski kini telah tiada, namanya tetap menjadi simbol mode kelas atas.
Masa Lalu tak Bahagia
Coco Chanel yang memiliki nama asli Gabrielle Bonheur Chanel ini lahir pada 19 Agustus 1883 di kota kecil Saumur, Prancis.
Masa kecilnya bukanlah masa yang terlalu indah. Chanel lahir sebagai anak di luar pernikahan resmi dari orang tua yang miskin. Kesedihan sudah akrab dengannya sejak dia masih cilik. Saat usianya baru dua belas tahun, ibunya meninggal dalam usia tiga puluh tiga tahun karena kurang gizi dan terlalu keras bekerja.
Tak lama setelah kematian ibunya itu, ayahnya menyerahkan Chanel serta saudara laki-laki dan perempuannya untuk diadopsi keluarga-keluarga yang lain. Praktis Chanel cilik harus hidup terpisah dari keluarganya dan menjalani hidup
yang keras. Tapi justru itulah yang menempanya menjadi mandiri.
Membuka Usaha
Hingga Chanel dewasa, keadaan perekonomian keluarganya masih saja pas-pasan. Hingga pada tahun 1912, dia bertemu dengan konglomerat Arthur "Boy" Capel. Arthur lalu memberi bantuan keuangan yang cukup besar untuk Chanel guna membuka toko topi perempaun pertamanya pada tahun 1913. Minat Coco terhadap dunia mode memang sudah terlihat.
Tapi gebrakan nasib baiknya yang sesungguhnya datang saat Chanel membuka butik pertamanya di 31 rue Cambon pada awal tahun 1920-an. Padahal saat itu Amerika sedang mengalami masa-masa sulit. Butik itu dibuka masih dengan bantuan keuangan dari Arthur. Butik tersebutlah yang di kemudian hari melegenda hingga kini.
Segera setelah butiknya itu dibuka, cabang-cabangnya juga dibuka di kota lain. Dalam waktu singkat, butik-butiknya memperkerjakan sekitar 300 pegawai.
Pada tahun 1931, para pelaggannya sudah mencapai kalangan atas. Sebut saja, Kathrine Hepburn, Grace Kelly, Elizabeth Taylor, dan Gloria Swanson. Mereka adalah orang-orang yang sempat memakai gaun rancangannya..
Simbol Mode dan Inovator
Keberhasilan Chanel dalam mengembangkan usaha fashionnya, bukan saja karena kepiawaiannya berbinis, namun didukung kreatifitasnya yang cemerlang dan inovatif.
Pengalaman Chanel bekerja sebagai perawat di tengah suasana perang dan hidup dalam kesederhanaan mempengaruhi garis disain pakaian yang dibuatnya. Namun justru kesederhanaan itulah yang membuat mode-mode pakaian Chanel mudah diterima masyarakat. Selain pakaian, Chanel juga mendisain berbagai asesoris hingga parfumnya yang dikenal dunia, Chanel No 5.
Tahun 1939 Channel menutup butik-butiknya, lalu meninggalkan Paris dan tinggal di Switzerland selama 15 tahun. Tapi tahun 1954, Chanel memutuskan aktif kembali di industri mode dengan mengubah gaya rancangannya yang klasik itu. Tahun 1950-an hingga tahun 1960-an, rancangannya mulai merambah ke bintang-bintang muda Hollywood, seperti Audrey Hepburn and Anne Baxter.
Chanel wafat pada tahun 1971 di Switzerland . Sebelum dia wafat, baju atau gaun rancangannya bisa berharga hingga US $ 12.000. Tahun 1980-an, usaha rumah modenya diambil alih oleh Karl Lagerfeld yang juga seorang perancang mode. Lagerfeld lalu memadukan unsur modern dengan disain Chanel yang klasik. Kini baju hasil rancangan rumah mode Chanel mencapai US $ 5000. Sebuah harga yang pantas untuk sebuah simbol mode kelas atas. **Surien
Dimuat di Gober Edisi Temastis GALS, 2004
Foto : www.designpage.com.au
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment