Friday, September 29, 2006

Mark Spitz, Manusia tercepat di Dunia


Pada tahun 1972, Olimpiade di Munich, Jerman, dikejutkan oleh rekor peraihan medali emas oleh perenang Amerika keturunan Yahudi, Mark Spitz. Mark meraih 7 medali emas dalam Olimpiade tersebut dan hingga kini, belum ada yang mengalahkan. Kecepatan renangnya pun belum pernah ditumbangkan oleh perenang masa kini.

Menyatu dengan Laut

Mark Spitz adalah sulung dari tiga bersaudara yang lahir pada 10 Februari 1950 di Modesto, Kalifornia, Amerika. Orangtuanya, Lenore dan Arnold Spitz, mengenalkan Mark pada olah raga renang sejak ia baru belajar berjalan.

Saat Mark berusia dua tahun, ayahnya yang bekerja di perusaan baja itu, dipindahkan ke Honolulu, Hawaii. Tempat tinggal mereka yang dekat pantai itu membuat Mark jadi terbiasa berenang di Pantai Waikiki setiap hari. Bahkan ayahnya menuturkan pada TIME terbitan 12 April 1968, bahwa Mark kecil dulu berlari dan berenang di laut seperti orang yang ingin bunuh diri. Ia berenang dan menerjang ombak yang sangat besar dengan berani.

Sayangnya, beberapa tahun kemudian keluarga Spitz kembali ke Kalifornia. Namun, ayah Mark selalu mengajarkannya betapa pentingnya untuk menjadi nomer satu. Maka, tak heran jika di usia 15 tahun, Mark telah berhasil menggondol empat medali emas dalam Meccabiah Games di Tel Aviv dan dianugrahi penghargaan sebagai atlet terbaik. Itulah awal karir cemerlangnya di dunia renang, dan permulaan dari daftar panjangnya memperoleh kemenangan.


Merajai Kolam Olimpiade

Berbagai kemenangan seperti mengalir pada Mark. Bayangkan saja, hingga tahun 1972, Mark berhasil mencetak 23 rekor renang dunia dan 35 rekor baru Amerika. Catatan rekor pertamanya sendiri diciptakan Mark pada Juni 1967, pada kejuaraan renang kecil di Kalifornia. Saat itu dia berenang dalam kelompok 400 meter gaya bebas hanya dalam waktu sekitar 4 menit. Setelah rekornya itu, dia mulai mengikuti berbagai kejuaraan, dan rekor berenangnya pun makin bertambah.

Pada Olimpiade tahun 1968, di Meksiko, Mark berhasil menggondol dua medali emas, satu perak, dan satu perunggu. Sebenarnya, banyak orang yang yakin Mark bisa mencapai prestasi lebih baik dari itu. Sayangnya, serangan flu mendadak membuat Mark tidak bisa berprestasi lebih maksimal.

Saat mengikuti Olimpaide Munich, German, pada tahun 1972, Mark kembali membuat rekor baru, termasuk memecahkan rekornya sendiri. Dalam Olimpiade inilah, Mark berhasil menyabet medali emas terbanyak dalam sejarah dunia olah raga renang. Saat itu dia mendapatkan tujuh medali emas dalam berbagai kelompok renang.

Pensiun Dini


Pada usia 22 tahun atau sesudah mengikuti Olimpiade di Munich, Mark menyatakan mengundurkan dirinya dari dunia olahraga renang yang dicintainya itu. Banyak orang yang menyayangkan, mengapa ia memutuskan untuk berhenti secepat itu. Namun tak pernah ada alasan yang pasti mengenai “pensiun dini”-nya itu.

Setelah mundur dari dunia renang, Mark lalu terjun ke dunia bisnis. Bahkan ia sempat terlibat dalam beberapa pembuatan film layar lebar dan iklan. Nah, saat berusia 41 tahun, tiba-tiba Mark memutuskan kembali ke dunia renang. Kali ini atas tantangan Bud Greenspan, pembuat film besar Amerika. Mark akan dibayar sebanyak satu juta dolar jika berhasil memenangkan kejuaraan renang dalam Olimpiade Barcelona tahun 1992. Keikutsertaan Mark dalam Olimpiade tersebut difilmkan oleh kamera Greenspan. Sayang, Mark gagal dalam tantangan itu. Namun kegagalan itu tak mencoreng rekor gemilangnya dalam dunia renang. Ia tetap mendapat julukan perenang tercepat di dunia.**Surien
Dimuat di Gober Nostalgia, terbitan Disney, Gramedia Majalah

foto : answer.com

Poppy Dharsono

Dalam dunia fashion Indonesia, Poppy Dharsono adalah sosok besar. Setelah 25 tahun berkarya di dunia mode, saat ini industri mode yang dikelolanya cukup sukses dan kuat. Tapi ternyata, jadi fashion designer atau perancang mode dulu bukan impiannya, lho!

Awalnya, Poppy cilik bercita-cita menjadi seorang dokter. Saat itu yang terbayang, menjadi dokter sungguh luar biasa biasa karena apa yang dikatakan oleh dokter pasti dipatuhi semua pasiennya!

Setelah lulus SMP, Poppy yang lahir di Garut 8 Juli 1951 ini telah mahir membuat pola dan menjahit baju. Kemampuan ini diperkenalkan ibunya yang kebetulan seorang guru di sebuah sekolah menjahit di Jakarta. Tapi kemampuan ini belum mendorong Poppy untuk kelak terjun ke dunia mode. Malah pikirnya, menjadi fashion designer bukanlah sebuah profesi melainkan hanya pekerjaan sambilan seorang ibu rumah tangga.

Ketika lulus SMA, Poppy memutuskan untuk masuk ke Akademi Sinematografi di Lembaga Pendidikan Kesenian Jakarta (LPKJ, sekarang IKJ—red). Alasannya masuk ke lembaga pendidikan ini ternyata sederhana saja.
“Saya takut yang dimapram-dimapram (OSPEK--red) itu. Waktu itu (mapram-red) di IKJ enak dan ringan sekali,” kenangnya geli. Pada masa itu, mapram memang sedang “gencar” dilakukan, bahkan sudah dilakukan di SMA (kini SMU-red).

Menjadi mahasiswi di IKJ membuatnya jadi percaya diri. Sebagian besar staf pengajarnya yang sempat mencicipi dunia pendidikan di luar negeri berhasil menanamkan sistem yang dianggapnya bagus. Diantaranya adalah Umar Kayam, Asrul Sani dan Syumanjaya (alm).
“Mereka memungkinkan kita untuk memiliki imajinasi yang luar biasa,” jelas penggemar warna-warna tanah ini. Ia pun menekuni dunia sinematografi.

Pada 1973, ia memutuskan pergi ke Paris untuk memperdalam pengetahuan sinematografi. Di sana ia berkenalan dengan Ratna Cartier Brensson (yang masih kerabat keluarganya), seorang Indonesia yang menikah dengan fotografer terkenal Henry Cartier Brensson.

“Tante Ratna ini melihat saya punya selera mode yang bagus,” kenang Poppy. Atas saran Ratna C Bresson itulah Poppy kemudian masuk ke sekolah mode ESMOD. Keputusannya untuk “banting setir” ke dunia mode nggak percuma .

Tiga tahun belajar belajar di ESMOD membuat Poppy cukup enjoy dengan dunia yang digelutinya itu. Ia pun jatuh cinta pada dunia mode.

“Paris ternyata memberikan motivasi yang kuat terhadap mode yang nggak pernah saya lihat sebelumnya di Indonesia. Saya melihat sendiri mode itu sebuah industri yang penting sekali bagi sebuah negara. Karena memang setelah makan kan orang butuh sandang,” tuturnya.

Apa yang didapatkannya di Paris itu akhirnya membuatnya mantap di dunia mode. Kesempatan untuk berkarya lebih luas datang mengalir. Peragaan busana pertamanya adalah di Kota Essen dan Dusseldorf, Jerman. Dengan mengangkat batik dan lurik sebagai tema rancangannya, karyanya mengundang kekaguman para hadirin yang melihat peragaan itu.

Perhatiannya terhadap batik tak berhenti hingga kini. Ia menggabungkan batik sebagai kekayaan Indonesia dengan trend fashion dunia. Hasilnya adalah karya-karyanya yang mengagumkan, yang juga membawa nama bangsa dalam mode dunia.
Salah satu kunci kesuksesannya adalah melakukan fokus pada apa saja yang dilakukan. Ia memilih tetap berkarya dan bergerak dalam bidang mode di Indonesia. Salah satu yang telah dilakukan untuk menghidupkan dunia dan industri mode di Indonesia adalah mendirikan APPMI (Asosiasi Pengusaha & Perancang Mode Indonesia) dan juga sebuah sekolah mode bertaraf international di Jakarta. Ia ingin banyak Poppy – Poppy lain yang muncul mengikuti suksesnya.**surien**

Dimuat di for GIRLS terbitan Diseny, Gramedia Majalah

Taman Nasional Gunung Halimun

Taman Nasional Gunung Halimun nyaris selalu berselubung kabut. Kondisi alam yang berbukit membuat daerah ini menjadi pilihan tepat untuk hiking dan camping.

Dikeliling Kabut

Kabut memang selalu menutupi Taman Nasional Gunung Halimun (TNGH) yang terletak 100 km barat daya Jakarta, atau tepatnya di bawah wilayah Kabupaten Bogor dan Sukabumi (Jawa Barat), serta Lebak (Banten). TNGH selalu berkabut karena lokasinya yang berada di dataran cukup tinggi. Dengan luas sekitar 30.000 hektar, TNGH yang diresmikan pada tahun 1992 ini memiliki curah hujan rata-rata sekitar 4000-5000 mm/tahun dan kelembaban sebesar 80%. Suhu udara minimum kelembabannya adalah 21°c, minimal suhu 12°c dan maksimum suhu 33°c.

Tapi ternyata, di balik kabut tersebut kawasan ini merupakan lokasi indah dan menantang orang untuk melakukan kemah wisata di sana. Kemah wisata? Ya, karena selain sebagai lokasi berkemah yang menantang, tempat ini juga punya pemandangan yang indah.

Kawasan Kemah Wisata

Di kawasan berbukit ini ada tujuh gunung yang mengelilingi Halimun. Yaitu, Gunung Sanggabuana, Kencana, Pareang, Botol, Halimun Selatan, Pananjoan, dan Gunung Kendeng. Di daerah yang juga merupakan kawasan hutan alam mini ini juga mengalir beberapa sungai yang tak pernah kering. Yaitu sungai Ciberang, Cidurian, Ciujung, Cisadane, dan Cimandur. Air dari sungai-sungai inilah yang ,mengalir ke berbagai penjuru dan memenuhi kebutuhan banyak orang. Selain itu juga ada beberapa air terjun. Di antaranya air terjun Cimantaja dan Cipamulaan yang berada di sekitar kawasan Cikiray. Ada juga air terjun Citangkolo dan Ciraksamala di Merkaja, dan beberapa lainnya. Wah..wah… pemandangannya indah sekali

Yang menarik, pada waktu-waktu tertentu kita bisa melihat Owa Jawa (jenis primata yang populasinya termasuk terbesar di pulau TNGH) sering berkeliaran di kawasan pemukiman atau area perkemahan. Bahkan mungkin juga beberapa satwa liar dan langka lainnya yang juga dilindungi TNGH ini. Misalnya saja, Landak, Trenggiling, Kucing hutan, Macan tutul, dan Elang Jawa.

Area Perkemahan

Area perkemahan yang asyik untuk dicoba di kawasan Gunung Halimun adalah Desa Citalahap. Selain hutannya masih alami, ada sungai kecil yang harus dilintasi sebelum sampai ke lokasi perkemahan. Ada juga air terjun Cikudapaeh .

Di desa ini terdapat juga wisma tamu yang dikelola oleh masyarakat setempat dan disewakan untuk kepentingan umum. Di belakang wisma inilah terletah camping ground atau area perkemahan.

Canopy Trail

Dari Citalahap bisa melanjutkan hiking antara lain ke desa Cikatii. Di sana kita bisa melintasi canopy trail atau lintasan yang menghubungkan 3 buah pohon setinggi kurang lebih 30 meter yang panjangnya sekitar 100 meter dan lebar sekitar 60 cm. Canopy trail ini terbuat dari besi yang kokoh. Meski begitu, saat berjalan di atasnya, canopy trail ini akan bergoyang dan bikin jantung berdebar kencang karena seakan goyangannya membuat kita hendak jatuh.

Dari canopy trail ini kita bisa mengamati aneka satwa liar. Misalnya saja, aneka unggas langka, aneka jenis monyet, dan jika beruntung kita bisa melihat macan tutul atau macan kumbang.Tapi, untuk mengamati mereka, butuh kesabaran tinggi. Karena mereka biasanya akan menampakkan diri jika suasana relatif sepi. Kadang butuh waktu berjam-jam bahkan berhari-hari untuk bisa melihat jenis-jenis satwa tertentu.

Untuk mencapai canopy trail ini, kita harus menaiki tangga yang terbuat dari besi. Bentuk tangga ini tidak seperti tangga biasa lurus menjulang, tapi berbentuk zigzag setinggi 30 meter. Nah, buat kalian yang takut ketinggian, lebih baik nggak mencoba tangga dan canopy trail ini, deh…

Nah, kini siapa yang mau mencoba berkemah wisata di TNGH? **Surien

Dimuat di Gober Nostalgia, terbitdan Disney, Gramedia

Sejak membintangi film “7th Heaven” dan mengeluarkan album perdanyanya “Autobiography&rdqu o;, pada pertengahan 2004 lalu, nama Ashlee Simpson menjadi primadona baru di blantika musik internasional, khususnya untuk ABG alias remaja. Banyak yang bilang namanya jadi terkenal karena bayang-bayang ketenaran kakaknya, Jesica Simpson…. Padahal, cewek ini memang punya bakat hebat, lho…


Sejak Kecil Pandai Menari

Waktu usia Ashlee baru 3 tahun, dia sudah pandai menari. Nggak heran waktu umur 11 tahun, Ashlee berhasil menjadi anggota termuda di sekolah balet bergengsi, School of American Ballet. Kemudian, saat usianya menginjak 14 tahun, Ashlee mulai menari secara professional. Ia menjadi penari pendamping dalam tur-tur musik kakaknya, Jesica Simpson, ke berbagai negara antara tahun 1999-2001.


Ashlee lahir di Waco, Texas, 3 Oktober 1984, dari pasangan Joe dan Tina Simpson. Saat usianya 14 tahun, Ashlee dan keluarganya pindah ke LA.

Ssst…tahu, nggak….

Ashlee sempat mengisi salah satu soundtrack film “Freaky Friday” (2003) dengan lagunya berjudul “Just Let Me Cry.”
Semua lagu dalam album “Autobiography&rdqu o; ditulis sendiri oleh Ashlee Simpson.
Lagu berjudul “Shadow” dalam album “Autobiography&rdqu o;, isinya tentang rasa terima kasih Ashlee terhadap kakaknya karena diberi kesempatan menjadi dirinya sendiri, tanpa harus selalu mengikuti keinginan kakakknya.

Kata Ashlee tentang album perdananya:

“Aku berbeda dengan Jesica. Jenis musikku lebih ke rock daripada pop. Waktu aku membuat rekaman albumku ini, aku nggak mencari-cari jenis musik tertentu. Aku cuma ingin musik yang benar-benar menggambarkan aku.”

Musik Kesukaan Ashlee:

”Aku suka semua jenis musik. Aku suka musik Jimmy Eat World, dan aku demen banget sama musik tahun 1980-an, seperti the Pretenders. Aku suka dengan Maroon 5, tapi aku juga nggak keberatan kalau harus mendengar musiknya Bob Marley. “

Ashlee antara lain juga berakting di:

“Saved by The Bell: The New Class” (1993), “The View” (1997), "Malcolm in the Middle" (2001) , “Hot Chick” (2002), "Say What? Karaoke" (2003)”, dan “7th Heaven” (2002-2004)

*surien
Dimuat di GIRLS, terbitan Disney, Gramedia majalah

The Chronicles of Narnia: The Lion, the Witch, and the Wardrobe.


GIRLS, satu lagi film tentang magis atau sihir akan datang mengunjungi kita. Kali ini, Walt Disney Pictures dan Walden Media mempersembahkan salah satu karya terbaik mereka, The GIRLS, satu lagi film tentang magis atau sihir akan datang mengunjungi kita. Kali ini, Walt Disney Pictures dan Walden Media mempersembahkan salah satu karya terbaik mereka, The Chronicles of Narnia: The Lion, the Witch, and the Wardrobe. Ada apa, sih, dibalik film tersebut?


Serial Buku yang Melegenda.


The Chronicles of Narnia: The Lion, the Witch, and the Wardrobe adalah film yang diangkat dari novel karya C.S Lewis. Lewis sebenarnya membuat sekitar 7 kisah dari serial The Chronicles of Narnia. Dan The Chronicles of Narnia: The Lion, the Witch, and the Wardrobe adalah kisah pertama dari serial itu yang diterbitkan Lewis pada tahun 1950.


Sejak diterbitkannya serial pertama dari The Chronicles of Narnia, cerita ciptaan Lewis itu langsung disukai oleh pembaca segala usia. Kini, serial The Chronicles of Narnia telah diterjemahkan ke 29 bahasa dan terjual lebih dari 85 juta buku. Hebat, ya!


Jumlah buku yang terjual dari serial The Chronicles of Narnia itu hanya bisa tersaingi oleh hasil penjualan serial Harry Potter karya J.K Rowling. Bahkan Rowling mengakui, ia memperoleh banyak inspirasi dari serial The Chronicles of Narnia.

Diangkat ke Layar Lebar.


Kini The Chronicles of Narnia: The Lion, the Witch, and the Wardrobe diangkat ke layer lebar. Dan tahu, nggak… Hampir semua crew film tersebut adalah pecinta serial tersebut sejak mereka kecil. Sejak awal, Lewis ingin serial yang dibuatnya itu bisa dikonsumsi semua khalayak dari berbagai usia dan latar belakang. Nggak heran jika saat diangkat ke layar lebar, hasilnya sama sekali nggak terlihat kekanak-kanakan. Bahkan, film tersebut dijuluki “Lord of The Rings”-nya untuk anak-anak. Kebetulan, penulis kisah Lord of The Rings, yakni J.R.R.Tolkien, adalah teman dekat Lewis juga. Selain itu, beberapa crew film tersebut juga merupakan crew yang sama dengan film Lord of The Rings.


Film karya sutradara Andrew Adamson yang sekaligus merupakan executive produser dan co-screenwritter ini memang melibatkan para crew yang sudah mempunyai pengalaman untuk menggarap film-film kolosal dan rumit seperti film Lord of the Rings, Titanic, Moulin Rouge, the Shrek, dan masih banyak lagi.


Sudah bisa ditebak, The Chronicles of Narnia: The Lion, the Witch, and the Wardrobe dibuat dengan teknologi visual effect yang tinggi, serta sentuhan make-up dan kostumnya memukau. Apalagi film ini penuh dengan kharatakter aneka makhluk aneh yang penampilan dan aksinya tak biasa. Misalnya saja, dalam salah satu tampilannya ada sekitar 20 ribu kharakter yang harus muncul sekaligus. Wuiih… Pasti nggak gampang, kan, membuatnya?


Resensinya, nih… :
Film ini berkisah tentang kakak beradik keluarga Pevensie bernama Peter (William Moseley), Susan (Anna Popplewell), Edmund (Skandar Keynes), dan Lucy (Georgie Henley) yang terpaksa diungsikan ke kota terpencil di London, karena tempat mereka sedang berkecamuk perang. Di London, mereka menumpang di rumah milik profesor tua.


Suatu hari, Lucy tak sengaja membuka lemari tua milik profesor itu. Tak diduga, lemari itu ternyata adalah “pintu masuk” menuju dunia gaib bernama Narnia. Di sana mereka bertemu Penyihir Putih (Tilda Swinton)yang jahat dan mengangkat dirinya sebagai ratu di tempat yang selalu bersalju itu. Karena merasa terancam dengan datangnya Pensive bersaudara, Penyihir Putih lalu berusaha melenyapkan mereka.


Waduh, seperti apa, ya, petualangan keempat bersaudara itu melawan Penyihir Putih? Pasti menarik! Apalagi, ada seekor Singa Agung bernama Aslan yang ternyata berpihak pada mereka berempat untuk melawan Penyihir Putih dan pengikutnya.
Nah, The Chronicles of Narnia: The Lion, the Witch, and the Wardrobe sudah bisa kalian saksikan di bioskop-bioskop di Indonesia sejak awal Desember 2005 ini. Jangan sampai ketinggalan, ya!


Tahu, Nggak…


Douglas Gresham, sutradara kreatif dan artistik film itu, nggak lain adalah anak tiri Lewis yang selama dua puluh lima hingga tigapuluh tahun ini berusaha keras mewujudkan kisah ayahnya itu ke layar lebar agar sesuai dengan keingiannya. Keluarga Lewis ingin film yang dibuat benar-benar bisa memanjakan imajinasi para penonton yang selama ini telah membaca buku serialnya.
Salah satu syarat yang diajukan oleh keluarga Lewis saat serial itu hendak difilm-kan oleh Disney Picture dan Walden Media, bahwa kisah yang akan ditampilkan nggak berubah dan persis seperti cerita aslinya. Wah, untung ada Douglas Gresham yang bisa ikut terlibat langsung dalam pembuatan film tersebut. Katanya, sih… ia dan keluarga Lewis sangat puas!
*SRN

Nama-nama makhluk aneh di Narnia :


* Centaur : Wujudnya adalah makhluk separuh manusia dan separuh kuda yang memiliki sifat bijak dan setia.


* Minotour : Dia adalah makhluk setengah manusia dan setengah sapi jantan yang memakai baju lapis baja.


* Goblin : Makhluk ini berpenampilan sangat buruk rupa dan merupakan tangan kanan Penyihir Putih.


* Gryphon : Merupakan makhluk kombinasi dari berbagai wujud. Ia memiliki paruh, cakar, serta sayap rajawali dengan tubuh seekor singa. Dengan wujud dan kekuatan yang dimilikinya,

* Gryphon memiliki peran besar dalam pasukan Aslan.


* Cyclops: Makhluk yang satu ini sangat tinggi dan hanya memiliki satu mata yang besar. Meski hanya bermata satu, ia termasuk sigap dan merupaka prajurit terkuat diantara pasukan Penyihir Putih.


* Faun: Disebut juga Mr. Tumnus. Ia adalah makhluk separuh manusia separuh kambing yang pemalu, namun mampu bergerak cepat dan enerjik. Sebenarnya ia berteman baik dengan Lucy tapi dipaksa melayani niat buruk Penyihir Putih.
* Satyr: Sejenis kambing yang berjalan dengan dua kakinya. Berbeda dengan Faun, Satyr memiliki kepala dan tanduk panjang. Namun sama seperti faun, satyr ini sama-sama menolong Aslan di battle.
* Unicorn:Dalam kisah Narnia, wujud seluruh tubuhnya berwarna putih dan dikendarai oleh Peter saat melawan Penyihir PUtih.


**surien , dimuat di GIRLS, terbitan Disney, Grameida

foto : epinion.com

Carl Barks, Pencipta Bebek Terkaya Di Dunia


Bulan Desember sering dipakai untuk merayakan bulan kelahiran Walt Disney. Siapa, sih, yang tak kenal Disney, tokoh besar di balik kesuksesan animasi dan komik dunia? Namun selain Walt Disney, ternyata ada pula nama besar lainnya yang mendukung kesuksesannya tersebut, yakni Carl Barks. Dialah yang menciptakan beberapa tokoh utama dalam komik Disney. Salah satu karakter ciptaannya adalah Paman Gober, bebek terkaya di dunia.


Hobby Menggambar Sejak Kecil


Carl Barks lahir pada 27 Maret 1901, di kawasan perkebunan dekat kota Merrill, sebuah kota kecil dekat kawasan Oregon, perbatasan California, Amerika Serikat. Lahir dan besar di kota kecil yang sedikit terisolir, membuat Barks menjadi remaja yang penyendiri.
Barks mulai senang menggambar sejak usia 10 tahun. Di usianya itu, keluarganya pindah ke Califonia. Dua tahun kemudian, mereka kemudian kembali ke perkebunan di Oregon.

Malangnya, sang ibu kemudian meninggal saat Barks masih sangat muda. Di usia 15 tahun, Barks terpaksa meninggalkan bangku sekolah untuk membantu ayahnya di perkebunan. Namun, dia tetap melanjutkan hobby dan bakatnya untuk menggambar. Bahkan dia kemudian mengambil kursus menggambar jarak jauh di London School of Cartooning.


Mencoba Menjadi Kartunis Profesional


Pada tahun 1918, dengan bermodalkan uang sebanyak 100 dollar, dia meninggalkan rumah untuk merantau ke San Fransisco sebagai komikus di sebuah surat kabar. Tapi San Fransisco begitu banyak memiliki komikus muda seperti dirinya. Karena itu, dua tahun kemudian Barks kembali ke Oregon. Persaingan di San Francisco terasa berat baginya.


Barks kemudian menikah pada tahun 1923. Tak lama setelah itu, kekeringan melanda perkebunannya, sehingga dia harus pergi bekerja ke Sacramento selama lima setengah tahun di Pasific Fruit Express. Barulah di tahun 1928, sekembalinya dari Sacramento, Barks memulai profesinya sebagai kartunis di majalah Calgary Eye-Opener, di Minneapolis.
Pada 1930, Barks bercerai dengan istrinya dan kembali ke Oregon. Deperesi yang melanda Carl Barks saat itu lagi-lagi membuatnya hidup tanpa pekerjaan. Namun pada tahun 1931, dia kembali ke Minneapolis untuk bekerja sebagai dewan redaksi di majalah Calgary Eye-Opener.


Bergabung dengan Walt Diney


Pada tahun 1935, Studio Disney membuka sejumlah lowongan. Dia kemudian memutuskan untuk melamar di sana. Barks lalu diterima bekerja pada Departemen Cerita. Ia segera “menjual” ide-idenya pada bagian komik. Di situlah, Walt Disney segera bisa melihat kemampuan Barks yang diyakininya akan berjaya di masa akan datang.


Setelah dikontrak oleh Studio Disney, Barks bekerja menciptakan kartun-kartun terkenal, Donald’s Nephew (1938), Donald’s Cousin Gus (1939), Timber (1941), The Vanishing Private (1942), dan The plastics Inventor (1944). Cerita komik Barks pertama muncul di Four Color nomor 9 yang berjudul Donald Duck Finds Pirate Gold.


Mengundurkan Diri dari Disney


Di awal tahun 1940-an, Barks mulai merasa letih bekerja dengan cara berkolaborasi dengan sejumlah orang di studio Disney. Dia merasa, Studio Disney telah berubah menjadi arena “perang rencana” untuk memproduksi sejumlah film. Bark merasa dia memiliki idealisme tersendiri dalam bekerja, bukannya mengejar keuntungan semata.


Karena putus asa, pada 6 November 1942, Barks memutuskan untuk meninggalkan Disney dan pindah ke San Jacinto, sebelah timur Los Angeles. Bersama istri keduanya, dia kemudian membuka sebuah usaha peternakan ayam. Namun dia tetap menjual gambar-gambarnya ke sejumlah majalah.


Untuk membiayai hidupnya, Barks menyurati Western Publishing, yakni perusahaan yang memegang izin pembuatan komik Disney, untuk mengatakan bahwa dia tetap bersedia menggambar buku komik Disney. Western Publishing segera menerima dirinya bekerja di sana untuk menggambar cerita Donal Bebek. Barks bergabung dengan Western Publishing selama 25 tahun, bahkan hingga dia memasuki masa pensiun.


Karyanya pertama kali muncul tahun 1943 dalam WDC&S (Walt Disney Comics & Stories) atau Komik Walt Disney no 31, dengan judul The Victory Garden. Pada edisi bulan Mei di tahun yang sama, Barks juga ikut menulis naskah ceritanya.


Membuat Karakter yang Hidup


Pada animasi Donal Bebek yang memiliki karakter pemalas tapi juga lucu itu, sangat sulit membuat suaranya yang unik (yang kedengarannya cuma “kwaaak kwakkk kwaaakk..”) namun tetap dapat dimengerti. Oleh karena itu ,Barks memutuskan untuk memberikan sentuhan kepribadian, artikulasi bicara, dan sejumlah bentuk emosi dalam animasi Donal.


Bahkan agar tokoh ini menjadi lebih hidup lagi, dalam komiknya Barks juga membuat latar belakang Duckburg City atau Kota Bebek lengkap dengan warganya. Warga Kota Bebek yang dia ciptakan antara lain Paman Gober (pada tahun 1947, dengan cerita legendanya “Christmas on Bear Mountain”), Si Untung (pada 1948), dan Lang Ling Lung (1952).


Meskipun Barks selalu mengatakan bahwa cerita yang dibuatnya itu tidak mempunyai pesan moral tertentu, tapi kebanyakan membentuk suatu visi yang tajam. Menurut Bark, rahasia tokoh-tokoh komik ciptaannya itu digemari orang, tak lain adalah karena mereka sebenarnya menggambarkan bagaimana manusia dalam kesehariannya.


Berkarya Hingga Akhir Hayat


Barks pensiun pada 30 Juni 1966. Tapi itu bukanlah akhir dari karirnya. Sejak tahun 1968, dia mulai membuat lukisan cat. Obyek lukisannya masih seputar tokoh bebeknya.
Di tahun 1994, Barks yang sebelumnya hampir tidak pernah melakukan perjalanan ke luar negeri, mengadakan perjalanan keliling Eropa. Pengalaman hasil dari perjalanannya itu lalu Barks tuangkan dalam dua cerita baru: Horsing Around With History pada 1994, dan Somewhere in Nowhere (1997). Dia juga terlibat dalam pembuatan kumpulan karya seni, misalnya saja koleksi 70 gambar yang telah dia buat, untuk ulang tahunnya yang ke-96 pada 1997.


Karena karya seni dan dedikasinya yang begitu besar terhadap kebesaran nama Donal Bebek, dia dianugrahi Disney Legend pada tahun 1991, dalam acara khusus di Walt Disney Studio.
Barks menghabiskan sisa hidupnya di Oregon dan menggambar sejumlah lukisan baru yang sukses dipasarkan sebagai lithographs (tulisan atau gambar yang dilukis pada sepotong logam atau batu yang datar-red) oleh Another Rainbow, perusaan yang masih ada hubungannya dengan The Bruce Hamilton Company.


Carl Barks, kartunis yang hidup dalam tiga dekade, akhirnya meninggal pada 25 Agustus 2000, dalam usia 99 tahun karena leukemia yang dideritanya. Sejak 1972 hingga akhir hayatnya, dia telah membuat lebih dari 150 karya lukisan yang kebanyakan berasal dari sejumlah cerita dan sampul buku atau majalah. Meskipun Barks telah tiada, namun dirinya tetap hidup melalui karya dan tokoh-tokoh ciptaannya yang melegenda. **Surien** Dimuat di ostlagia Gober 49, gramedia majalah

foto : amazon.com

Waktu Untuk Berlaga!


Harry Potter datang lagi! Kali ini, kisah yang ditulis oleh JK. Rowling tersebut disajikan kembali lewat layar lebar dengan tajuk Harry Potter and the Goblet of Fire (HP&TGOF).


Bagi penggemar Harry Potter terutama dengan kisah permainan Quidditch-nya, The Goblet of Fire mungkin bisa memuaskan imajinasi tentang permainan bola magis itu. Soalnya, di film ini dikisahkan tentang adanya Quidditch World Cup dan Triwizard Tournament, yang merupakan salah satu turnamen paling berbahaya dan berat dalam kompetisi di dunia magis. Tak sembarangan orang bisa ikut dalam turnamen yang sudah berlangsung lebih dari 100 tahun terakhir ini. Para persertanya diseleksi secara ketat dari berbagai sekolah magis, dimana pastinya mereka merupakan pemain handal dan memenuhi syarat usia yang sudah ditentukan.

Kali ini Hogwarts akan menjadi tuan rumah untuk turnamen tersebut. Seleksi di Hogwarts pun mulai dilakukan. Nama-nama wakil pemain yang akan berlaga dalam turnamen tersebut diumumkan oleh Ministry of Magic Officialy Barty Crouch (Roger Llyod Pack) dan Profesor Dumbledore (Michael Gambon) dalam sebuah upacara yang sudah pasti mengundang minat para siswa itu.

Dalam upacara tersebut terdapat gelas atau piala api yang berkobar. Dari sanalah akan keluar nama-nama para calon para peserta yang akan bergabung dalam turnamen Triwizard. Maka, keluarlah nama-nama yang sudah tak asing sebagai pemaian handal Quidditch. Mereka adalah, Viktor Krum (Stanislav Ianevski), si superstar Quidditch dari Durmstrang, Fleur Delacour (Clémene Poésy), si pemain Quidditch cewek dari Beauxbaton, dan jagoan Quidditch dari Howgwarts yang sudah terkenal, Cedric Diggory (Robert Pattinson). Ketiga orang itu sebenarnya nama-nama yang sudah dapat diduga sebelumnya, karena mereka memang pemain senior yang terkenal jago bermaian Quidditch di sekolah mereka masing-masing. Masalahnya, nama terakhir yang keluar dari Piala Api tak dengan alasan yang tak jelas lain adalah… Harry Potter.

Keluarnya nama Harry Potter sebagai pemain pilihan sudah tentu mengejutkan banyak orang di sana. Sebab, usia Harry saja tiga tahun lebih muda dari usia yang disyaratkan. Karena itu, Harry menolak dirinya turut serta dalam turnamen tersebut. Tapi piala api itu menegaskan, bahwa Harry harus ikut bermain!

Keikutsertaan Harry dalam turnamen tersebut mengundang rasa tak sennag pada beberapa murid yang iri pada Harry Potter. Bahkan, Ron, sahabat Harry, jadi mulai ikut-ikutan curiga, jangan-jaagn Harry telah berbuat curang agar namanya masuk dalam seleksi turnamen Triwizaard.

Namun demikian, keikutsertaan Harry tersebut memiliki resiko tinggi bagi keselamatan Harry tersendiri. Untuk itu, Profesor Dumbledore meminta Alastor “mad eye” Moody (Brendan Gleeson), Guru Pertahanan terhadap Ilmu Hitam di Hogwarts, untuk mengawasi keselamatan Harry saat bermain dalam turnamen tersebut.

Nah, lalu apa yang terjadi dalam turnamen itu? Apakah Harry Potter berhasil selamat dalam turnamen maut itu? Hmm… Nggak seru kalau akhir kisah film ini diceritakan di sini, ya? Makanya, jangan lewatkan Harry Potter and Th Goble of Fire yang bisa kalian saksikan di bioskop-bioskop mulai ** December 2005 ini...


Yang Lama dan Yang Baru di HP and The Goblet of Fire (HP&TGOF).

Ada banyak hal lama yang masih dipertahankan untuk membuat film Harry Potter memiliki ciri khas sendiri. Namun juga banyak hal baru yang mebuat film HP makin memukau.

Dalam film layar lebar yang terus dibuat sekuelnya, biasanya masih banyak pemain lama yang masih terus bermain di film selanjutnya. Dalam HP&TGOF yang merupakan film ke-4 dari kisah Harry Potter versi layar lebar ini, yang sudah pasti sama dengan film sebelumnya adalah bahwa kisah HP&TGOF diangkat dari novel terkenal karya J.K. Rowling.

Beberapa pemain utama dalam film yang juga masih diproduseri oleh David Heyman dan diedarkan oleh Warner Bros ini masih sama dengan film Harry Potter sebelumnya. Misalnya saja, Daniel Radcliffe (pemeran Harry Potter), Rupert Grin (Ron), Emma Watson (Hermione), Tom Felton (Draco Malfoy), dan Robbie Coltrane (Rubeus Hagrid).

Tetapi, ada juga yang baru, lho, dari kisah Harry Potter ini…Misalnya saja, sutradara film Harry Potter kali ini bukan lagi Alfonso Cuarón yang telah menggarap HP and The Prisoner Azkaban, melainkan Mike Newell yang asli Inggris. Dengan sutradara baru ini, harapannya tak lain adalah kisah HP kali ini benar-benar bisa menggambarkan kehidupan Harry yang settingnya berada di kawasan Inggris.

Selain itu, ada karakter Lord Valdemort (Ralph Fiennes) yang akhirnya muncul di HP&TGOF dengan penampilan yang pasti bikin kamu bergidik! Ada juga karakter Cho Chang (Katie Leung), yang dikisahkan sebagai cewek incaran Harry Potter. Wah, akhirnya ada kisah romantis, nih, dalam petualangan Harry Potter.

Nah, buat penggemar cowok keren, ada pemain cowok baru yang ok banget. Siapa lagi kalau bukan Robert Pattinson (sebagai Cedric Diggory) dan Stanislav Ianevski (Victor Krum). Dua cowok ini adalah para saingan berat Harry Potter dalam bermain di Turnamen Triwizard, sekaligus dalam merebut perhatian Cho Chang.

Yang pasti, efek visual, kostum, dan make up dalam HP&TGOF ini semakin memukau dibanding kisah HP sebelumnya. Costum designer dalam HP&TGOF masih sama dengan costum designer film Harry Potter and Prisoners of Azkaban, yakni Jany Temmime, rancangan Jany dalam (HP&TGOF) memang saangat memukau,. Lihat saja adegan pesta dansa Yule Ball yang paling tidak membutuhkan 300 buah kostum. Belum lagi kostum para siswa dari Beauxbatons dan Dumrstrang yang punya ciri yang unik.

Sedangkan untuk urusan make up, Nick Dudman yang telah bergabung sejak film HP yang pertama, masih dipakai dalam film hp ke-4 ini. Nggak heran, sebab sentuhan Nick dalam mengubah wajah orang menjadi kharakter baru memang sangat menakjubkan.

Ada saru kisah lucu dari pemeran Lord Voldemort, yakni Ralph Fiennes. Para keponakannya setengah mati ingin datang ke lokasi shooting untuk melihat penampilan paman mereka menjadi Lord Voldemort. Tapi setibanya di lokasi shooting, mereka justru nggak mengenali paman mereka. Itu karena make up yang dibuat untuk Fiennes benar-benar mengerikan dan sangat detil. Nah, jadi penasaran, kan? **Surien



dimuat di GIRLS, terbitan Disney, Gramedia

Hans Chistian Andersen, Bapak Dongeng Dunia


Kalau kita pernah membaca dongeng “Itik Buruk Rupa” yang sudah melegenda, kita tentu juga kenal pengarangnya. Ya, siapa lagi kalau bukan Hans Christian Andersen. Nah, tahun 2005 ini adalah genap 200 tahun peringatan lahirnya pengarang legendaris yang mendapat julukan “Bapak Dongeng Dunia” itu. Mungkin hingga ratusan tahun mendatang, namanya masih akan tetap melegenda. Sebab, hingga kini dongeng-dongeng indah ciptaannya itu masih menjadi sahabat setia anak-anak menjelang tidur. Namun, siapa yang sangka, hidupnya ternyata tak seindah dongeng ciptaannya.

Anak keluarga miskin

Salah satu keunggulan dongeng karya Hans Christian Andersen adalah ceritanya yang kaya akan imajinasi. Maklum, kehidupan Andersen sendiri memang penuh warna-warni kehidupan yang tak disangka.

Andersen lahir di Odense, Denmark, pada 2 April 1805. Ayahnya adalah seorang pembuat sepatu dan ibunya adalah tukang cuci pakaian pada keluarga kaya sebelum menikah dengan ayah Andersen.

Sebagai anak dari keluarga miskin, Andersen akrab dengan kesusahan. Apalagi setelah ayahnya meninggal, saat Andersen baru berusia sebelas tahun, ibunya meminta Andersen bekerja ke tukang jahit dan pabrik tembakau untuk membantu perekonomian keluarganya. Andersen merasa tidak bahagia dengan pekerjaannya itu. Di sekolah, dia pun lebih banyak menghabiskan waktu untuk melamun, berimajinasi tentang berbagai hal. Nah, ketika usianya menginjak empat belas tahun, Andersen meninggalkan rumah menuju ke kota Copenhagen.

Menjadi penulis

Di Copenhagen, Andersen mencoba peruntungan dengan menjadi seniman, aktor, penari, dan penyanyi. Di sana, dia lalu bersahabat dengan Chancellor Jonas, sutradara Teater Royal, yang mengetahui bakat Andersen dalam menulis. Kepada Collin, yang menjadi “bos” Andersen saat bekerja sebagai seniman di sana, Andersen mengungkapkan keinginannya untuk bisa menjadi penulis. Collin pun lalu menolongnya dengan mengupayakan bea siswa dari raja agar bisa kembali bersekolah dan mengasah kemampuan menulisnya.

Usaha itu tak sia-sia. Di usia 23 tahun, Andersen berhasil masuk universitas di Copenhagen. Setahun kemudian, karyanya juga mulai diterbitkan di Denmark. Atas biaya dari raja, Andersen pun berkesempatan melakukan perjalanan ke Jerman, Prancis, Swiss, dan Italia. Dari pengalaman perjalanannya itulah Andersen menulis berbagai skenario, novel, puisi, dan buku perjalanan. Juga menulis sebuah buku autobigrafi berjudul “The Fairy Tale of My Life”, yang diterbitkan pertama kali pada 1855.

Kisah-kisah dongeng anak-anak karyanya telah lebih dulu diterbitkan, yaitu pada tahun 1835 (“Fairy Tales for Children”) dan meledak di pasaran dalam negeri maupun luar negeri. Hal itu tentu mengejutkan Andersen, yang sama sekali tak menyangka bahwa dongeng-dongengnya begitu digemari pembaca segala usia di berbagai belahan dunia.

Hidup kesepian bak itik buruk rupa

Karya Andersen memang berhasil menjadi legenda dunia. Tapi siapa sangka, jika Andersen sepanjang hidupnya justru merasa dirinya adalah sosok yang buruk rupa. Andersen memiliki tubuh yang tinggi dan kurus dengan hidung yang panjang. Perasaan memiliki fisik yang tak menarik itulah yang kemudian memberikan Andersen inspirasi untuk menulis dongeng berjudul “The Ugly Duckling” (“Si Itik Bruk Rupa”) . Dongeng ini berkisah tentang seekor itik buruk rupa yang menetas bersama telur-telur ayam, sehingga dia menjadi yang paling berbeda dari anak-anak yang lainnya, lalu dikucilkan.

Andersen tak pernah berhasil menyunting seorang perempuan untuk menjadi istrinya. Semua perempuan yang dilamarnya selalu menolak Andersen. Di tengah kesepiannya itulah Andersen mencurahkan segenap perasaan dan imajinasinya ke dalam berbagai bentuk kisah yang menganggumkan.

Andersen wafat pada 4 Agustus 1875. Ia menciptakan tak kurang dari 156 buah cerita dan telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa dan diterbitkan di berbagai negara.
Hingga kini, di berbagai belahan dunia, setiap malam dongeng-dongeng karyanya diceritakan oleh para orang tua pada anak-anaknya sebagai pengantar tidur. Dongeng-dongeng itu membuat rasa takut dan kesepian yang menyergap anak-anak menjadi hilang. Itulah warisan dari Hans Christian Andersen. Dunia tak lagi terasa sepi berkat dongeng-dongengnya.**Surien
Dimuat di Gober NOstalgia, Gramedia Majalah

Belajar Jadi Jagoan di Sky High


Pernah membayangkan bisa menjadi super hero? Kalau, ya, film berjudul Sky High ini yang bisa melengkapi imaginasi kita untuk menjadi manusia berkekuatan super.


Film Sky High berkisah tentang satu-satunya sekolah bernama Sky High, tempat para super hero dunia menuntut ilmu. Para super hero yang telah melegenda lalu mengirimkan para anak cucu mereka ke sekolah itu untuk menjadi generasi penerus mereka di masa mendatang.

Nah, pasangan super hero The Commander (Kurt Russell) dan Jetstream (Kelly Preston) memiliki anak bernama Will (Michael Angarano). Mereka ingin Will menjadi penerus mereka sebagai mahkluk super. Will juga diharapkan bisa menghadapi generasi berikut sejumlah musuh bebuyutan yang dahulu dikalahkan oleh The Commander dan Jetstream. Maka, lalu dikirimlah Will bersekolah ke Sky High.

Masalahnya, di awal masuk sekolah, Will malah nggak memiliki kekuatan apa pun. Dia benar-benar seperti manusia biasa. Akibatnya, dia masuk kategori siswa “sidekick” alias cuma pembantu kelompok siswa super hero, karena dianggap nggak punya potensi menjadi manusia super. Will dan beberapa teman-temannya jadi sering menjadi bulan-bulanan di sekolah oleh para siswa yang masuk kategori siswa manusia super.

Kelucuan berbagai usaha Will dan teman-temannya untuk menemukan kekuatan istimewa selama bersekolah di Sky High menjadi inti cerita film ini. Film drama komedi produksi Walt Disney Pictures ini dengan apik menyajikan kisah ringan dan lucu tentang imajinasi modern manusia super, tanpa membuat para penontonnya merasa bosan. Apalagi, para pemain lain dalam film ini, selain keren-keren, mereka juga bisa tampil menawan dan kocak, lho!

Sekilas, film karya sutradara Mike Mitchell ini memang mirip kisah Harry Potter yang pergi menuntut ilmu sihir di sekolah magis. Bedanya, Sky High menggambarkan bagaimana kehidupan anak-anak super hero di SMU modern yang penuh dengan intrik persaingan dan juga kisah cinta. Lalu, berhasilkan Will menghadapi para musuh bebuyutan orang tuanya? Mmm jawabannya bisa kalian ketahui karena Sky High rencananya akan segera diputar di Indonesia sejak 4 Spetember 2005 nanti. Wah.. Jangan sampai ketinggalan, ya!



Gwen Grayson (Mary Elizabeth Winstead )

Pemeran Gwen dalam Sky High ini diperankan oleh Mary Elizabeth Winstead. Selain cantik, Gwen dikisahkan memiliki beberapa kekuatan istimewa. Nggak heran kalau murid senior di Sky High ini mendapat gelar cewek paling ok di sana. Will pun jatuh cinta padanya.

Di kehidupan nyata, Nona Winstead ini memang termasuk aktris muda pendatang baru yang mulai diperhitungkan di perfilman dunia. Ia bermain di beberapa film serial televisi dan layar lebar. Film yang dibintangi Winstead antara lain adalah The Long Road Home ,The Ring Two dan Checking Out. Aktingnya yang bagus itu memukau banyak orang, bahkan ia berhasil menjadi nominasi dalam Hollywood Reporter’s Young Star Award untuk perannya dalam film serial TV Passions dan juga dinominasikan dalam Young Artist Awards pada tahun 2001. Serial televisi lain yang dibintangi Winstead adalah Wolf Lake.

Ternyata, aktris muda asal Rocky Mount, North Carolina kelahiran 28 November 1984 ini adalah sepupu jauh dari artis Ava Gardner, artis zaman dulu yang melegenda hingga kini. Nggak heran kalau bakat seninya memang kuat. Sebelum menjadi aktris terkenal seperti saat ini, Winstead juga mengikuti sekolah formal menari , termasuk balet, tap dan jazz, lalu juga sekolah akting. Wah, apa nggak hebat, tuh?



Layla (Danielle Panabaker)

Layla adalah teman setia Will sejak masih kecil. Saking setianya, saat seleksi murid, Layla rela menyembunyikan kekuatan supernya agar bisa masuk dalam kategori “sidekick”, sama seperti Will. Diam-diam Layla menaruh hati pada Will sehingga ia ingin selalu berdekatan dengan Will.

& nbsp; &n bsp; Karakter Layla yang pendiam namun trendy memang cocok diperankan oleh Danielle Panabaker yang cantik kelahiran Georgia, USA, pada 19 September 1987 ini. Karirnya di bidang akting dimulai sejak ia berusia sepuluh tahun. Awalnya, sih, gara-gara orang tuanya memasukkan dirinya dalam kelompok teater supaya Danielle bisa lebih pede kalau berhadapan dengan orang lain. Ternyata, Danielle bukan hanya menjadi suka sekali bermain peran, tapi juga bisa tampil cemerlang.

Karena itu nggak heran, ketika keluarganya harus pindah ke Chicago karena tugas ayahnya, ia berniat mendalami akting di Los Angeles. Benar saja, mulai usia enam belas tahun Danille berhasil membintangi film televisi, antara lain The Guardian (yang membawanya meraih Young Artist Award). Ia juga bermain untuk film televisi diantaranya berjudul Stuck in the Suburbs, dan Searching for David's Heart. Sedangkan perannya di layar lebar bisa disaksikan di film Empire Falls, dan Yours, Mine and Ours.



Will Stronghold (Michael Angarano)

Ini dia tokoh sentral Sky High, putra tunggal pasangan super hero The Commander dan Jetstream. Wajar saja kalau Michael Angarano dipilih menjadi pemeran utama Sky High. Soalnya, cowok kelahiran 3 December 1987 di Brooklyn, New York, Amerika, ini ternyata sudah mulai bermain film sejak berusia lima tahun. Sederet film yang dibintangi Angarano seperti menjadi jaminan bahwa aktinya nggak bakal mengecewakan kalau dia menjadi tokoh Will Stronghold.

Nama Angarano sudah nggak asing serial televisi Amerika. Ia antara lain muncul di serial Will & Grace dan Another World. Sedangkan film layar lebarnya antara lain, For Richer or Poorer, Music of the Heart, Almost Famous, Seabiscuit, Speak, dan Lords of Dogtow. Ia juga sempat tampil sebagai peran pembantu dalam serial ER, Less than Perfect, Kevin Hill, The pretender, Seven Days, dan Cybill. Waah…banyak banget, kan, film-filmnya?

Meski namanya sudah mulai diperhitungkan dalam industri film Hollywood, namun Angarano tetap seperti remaja pada umumnya. Ia bersekolah di sekolah swasta untuk umum dan suka main sepak bola di masa senggangnya. Angarano memang senang bermain olahraga, jalan bersama teman-temannya, dan nonton ramai-ramai ke bioskop. Pokoknya, nggak ada istilah “sok” ngetop.

**surien

Dimuat di GIRLS terbitan Disney Gramedia

foto : amazon. com

Disneyland Hongkong, Surga Bermain di Asia

Satu lagi sentuhan magis Disney untuk membuat taman hiburan Disneyland kembali terwujud. Kali ini Disneyland hadir di Hongkong, Cina, tepatnya di Penny’s Bay, Pulau Lantau. Dengan luas 126 hektar, taman impian ini menampilkan sejumlah wahana yang pasti akan menawan berbagai khalayak dari berbagai usia.

Disneyland ini sudah mulai dibangun sejak tahun 2003, lho… Nggak heran kalau hasilnya sangat menakjubkan. Untuk mengelola Disneyland sebesar dan semegah itu, karyawan yang bekerja di sana saat ini nggak kurang dari 5000 orang! Wuih! Nah, penasaran dengan wahana apa saja yang ada di sana? Yuk, kita “bedah” isi taman hiburan raksasa itu!


Main Street, U.S.A

Wahana yang terletak paling depan di area Disneyland ini adalah wahana yang kental dengan suasana Amerika. Wahana ini memang sengaja diberi nama tempat terkenal di Amerika dan dibuat mirip dengan ciri khas kota kecil di Amerika pada tahun 1890-1910, untuk mengenang masa kecil Walt Disney, di mana pada masa itu ia jatuh cinta pada kereta api. Nggak heran jika di wahana ini, antara lain terdapat atraksi rangkaian kereta api yang bisa kita nikmati sembari berkeliling wahana ala negara Paman Sam.


Adventureland

Wahana Adventureland berisi beberapa atraksi yang mengajak kita untuk menjelajahi misteri “hutan” Afrika dan Asia. Misalnya saja, dalam Tarzan Treehouse, atau Rumah Pohon Tarzan setinggi hampir 19 meter. Dari rumah pohon ini kita bisa menyaksikan area Jungle River Cruise, arena yang mengajak kita untuk menjelajah beberapa “sungai” tersembunyi, sejumlah pulau, dan memecahkan misteri reruntuhan candi. Mmm… Asyik, kan? Wahana ini memang dirancang untuk menggambarkan suasana alam yang jauh dari peradaban. Bagi yang suka berpetualang, ini tempat yang tepat!


Fantasyland

Ini dia wahana yang paling penuh dengan kisah fantasi diantara wahana yang lain. Soalnya, semua karakter dan atraksi yang disajikan dalam wahana ini merupakan karakter yang ada di dongeng atau buku cerita anak-anak terkenal dan melegenda di dunia, khususnya di Eropa, Prancis, dan Jerman. Misalnya saja, Snow White Grotto (Lembah Snow White), dimana pengunjung akan disambut oleh Snow White dan tujuh kurcaci di sekitar air terjun buatan. Ada juga Mad Hatter tea cups (Cangkir Berputar), mengajak kita “berputar” dengan cangkir raksasa berwarna warni, dan masing-masing cangkir bisa memuat empat orang di dalamnya. Pengen mencoba, kan?


Tomorrowland

Jika suka dengan hal-hal berbau futuristik atau kisah sience fiction, Tomorrowland adalah tempat yang nggak boleh dilewatkan. Dalam wahana ini, terdapat berbagai atraksi yang menegangkan dengan latar belakang luar angkasa. Misalnya saja, Space Mountain,yakni arena roller coaster menakjubkan yang menggunakan teknologi canggih dan dilengkapi dengan sistem suara yang dahsyat. Ada juga Orbitron,arena permainan berputar yang berbentuk lingkaran galaksi setinggi 13 meter.Wah...wah... Seru, ya? *Srn


Dimuat di Girls, terbitan Disney, Gramedia

Kalau Buku Harian Orang Terkenal Diterbitkan…

Buku harian adalah saksi peristiwa hidup seseorang . Sejumlah buku harian, baik dari tokoh ternama mau pun orang biasa, diterbitkan karena memiliki kisah yang luar biasa.

Jadi Saksi Kekejaman

Buku harian Anne Frank adalah salah satu buku harian yang menjadi terkenal setelah diterbitkan. Ia adalah anak keturunan Yahudi yang tinggal di Belanda dan merupakan korban kekejaman Nazi Jerman dalam PD II. Anne terpaksa bersembunyi bersama keluarganya selama dua tahun agar lepas dari pengejaran tentara Nazi yang berkuasa di tahun 1940-an. Saat dalam persembunyiannya itulah, Anne Frank, yang waktu itu berusia 13 tahun, mulai menulis buku hariannya.

Sayang, pada 4 Agustus 1944, yakni tiga hari setelah Anne selesai menulis buku hariannya, ia dan keluarganya diciduk dan disekap di kamp tahanan Nazi di Bergen-belsen, Jerman. Anne akhirnya meninggal dalam kamp tahanan karena terkena tifus. Setelah PD II berakhir, buku hariannya diterbitkan untuk umum.

Banyak orang terkesima dengan buku harian Anne yang ditulis dengan gaya dan struktur bahasa yang apik itu. Ia mampu memaparkan seperti apa penderitaan orang yang hidup dalam keterasingan dan ketakutan akibat kekejaman perang. Kini, buku hariannya itu telah diterjemahkan dalam 50 bahasa.

Selain Anne Frank, ada gadis Yahudi belia lainnya yang juga terpaksa tinggal dalam kamp tahanan Vugh, Belanda, yakni Helga Deen. Selama dalam tahanan, ia mencatat dengan rinci kekejaman tentara Nazi yang dilihat dari balik jeruji tahanan. Catatan itu ditulis dalam buku harian sekaligus sebagai kumpulan surat cintanya untuk kekasihnya. Helga lalu dibunuh oleh tentara Nazi pada usia 18 tahun, di kamp pemusnahan Sobibor, Polandiam, pada tahun 1943.
Helga Deen bisa dikatakan memiliki keberanian luar biasa dengan bersikeras menulis buku harian selama dalam kamp tahanan. Padahal perbuatan itu sangat berbahaya, karena Nazi melarang menulis dalam kamp tahanan. Tapi siapa yang bisa membendung keinginan untuk berbagi rasa dengan sebuah buku?

Jadi Catatan Perjuangan

Buku harian yang bernuansa politik antara lain ditulis oleh Ernesto Che Guevara, revolusioner Amerika Latin yang mendapat hukuman tembak mati oleh pemerintah Bolivia pada tahun 1967. Dalam berbagai pergerakan dan pemberontakannya, Che tetap rajin menulis dalam buku hariannya. Di antaranya, tentang semangat dan pikirannya, perjuangannya dalam memimpin revolusi Kuba hingga meraih kemenangan, serta kisahnya mendirikan organisasi gerilyawan menentang pemerintahan Bolivia.

Setelah kematiannya, buku hariannya itu ditemukan dan lalu diterbitkan. Seperti buku harian yang ditulis Anne Frank dan Helga Deen, buku harian Che juga penuh kemirisan sekaligus semangat hidup yang luar biasa. Buku harian itu menggambarkan bahwa meski hidup dengan tekanan, namun mereka tetap bersemangat mencapai cita-citanya.

Jadi Sumber Gosip

Isi buku harian kadang juga bisa membuat seseorang atau sekelompok orang jadi terkena getahnya. Apalagi jika buku tersebut menyangkut nama seseorang yang terkenal dan dipublikasikan untuk umum. Misalnya Richard Young, seorang paparazzi Inggris yang menerbitkan catatan hariannya sebagai paparazzi. Dengan profesinya itu, tentu ia mengetahui berbagai rahasia selebritis atau orang penting, komplit dengan hasil jepretan fotonya.
Oleh karena itu, ketika bukunya diterbitkan, banyak kalangan yang harus menahan malu dan marah. Misalnya saja, Young menulis tentang kisah perselingkuhan Putri Diana dari Inggris, cerita tentang Soraya Khasogi (mantan istri Adnan Khasogi yang termasuk orang terkaya di dunia) yang ternyata hidup miskin dan terpaksa menjual barang antik di London, juga tentang kebiasaan buruk penyanyi Elton John, dan masih banyak lagi kisah yang lain. Untuk itu Young mendapat bayaran tinggi.

Buku harian adalah sebuah catatan harian yang tidak boleh mengandung kebohongan. Sebab, buku harian merupakan catatan seseorang tentang apa yang benar-benar dialami, dirasakan, dilihat, dan terjadi saat itu.
Tujuan orang menerbitkan buku harian tentu ada alasannya. Ada yang bertujuan positif. Misalnya saja, membuka mata hari orang terhadap sesuatu hal atau memberi inspirasi perjuagan. Namun ada pula yang semata ingin mengeruk keuntungan dari membuka sejumlah rahasia orang lain. **surien

DImuat di Donal Bebek. terbitan Disney, Gramedia