Tuesday, October 03, 2006

Menembak, Latihan Sabar Sambil Bikin Prestasi

Mau belajar menembak? Dar! Der! Dor! Jangan takut dulu… Menembak yang ini adalah olahraga menembak sasaran, bukan asal menembak.

Olahraga Fisik dan Mental

Kok, menembak bisa jadi olahraga, sih? Sama seperti halnya catur, menembak memang nggak terlihat seperti olahraga yang membutuhkan banyak gerakan dinamis. Meski begitu, menembak tetap membutuhkan stamina dan fisik yang kuat, lho.

“Misalnya saja lengan harus kuat, karena memegang senjata dalam waktu yang lama bukan hal yang ringan, lho,” jelas ibu Erni Soekarno F , wakil ketua bidang Target di Klub Tantra, salah satu klub menembak yang bermarkas di Gedung Perbakin, Senayan.

Disamping itu tangan atau lengan dan kaki juga harus tangguh. Karena seorang penembak bisa menghabiskan waktu berjam-jam untuk berlatih atau berkompetisi dengan posisi berdiri.

Nah, selain ketahanan fisik, penembak sasaran dituntut kesabaran dan daya konsentrasi yang tinggi. Itu juga bukan hal yang mudah. Harus banyak latihan dan ketekunan. Ketika hendak berlatih pun, penembak harus bisa mengatur emosinya agar nggak terbawa saat menembak. Tembakan bisa jelek gara-gara pikiran terganggu.

Pistol dan Senapan

Secara umum senjata yang dipakai dalam olahraga menembak bisa dibagi jadi dua golongan, yaitu pistol dan senapan. Masing-masing jenis senjata ini lalu punya berbagai kategori, sesuai dengan tipe senjatanya dan jarak tembak.

Bagi pemula, biasanya awalnya akan memulai dengan jenis air pistol atau air rifle dengan jarak tembak 10 meter. Antara senapan dan pistol, masing-masing memiliki kekhasannya sendiri. Namun diakui Ibu Erni senapan cenderung menuntut persiapan menembak yang lebih rumit dibanding menembak dengan pistol.
Kalau dengan pistol, penembak nggak perlu pakai baju khusus. Pistol yang beratnya relatif ringan memungkinkan penembak cukup memegang dengan satu tangan.

Sedangkan dengan senapan, penembak harus mengerahkan kedua tangannya untuk memegang senapan yang cukup berat. Selain itu penembak juga harus memakai pakaian khusus dari kulit, agar posisi menembak lebih stabil, nggak banyak bergoyang. Tapi baik menembak dengan pistol maupun senapan, penembak wajib memakai sepatu khusus yang alasnya datar dan didisain khusus. Semua peralatan menembak itu harganya cukup mahal, lho.

Biaya Mahal, Ada Jalan Keluar

Harga senjata dan perlengkapan menembak yang cukup mahal diakui Ibu *** memang kadang mengurungkan niat para peminat.

“Tapi sebenarnya kalau di sini (Tantra-red) calon penembak jangan khawatir dulu soal biaya,” tandas Ibu Erni. “Awalnya, biasanya kami pinjamkan dulu alat-alatnya. Nanti kalau sudah ada uang, atau dapat hadiah uang dari hasil kompetisi, bisa dipakai untuk mencicil biaya pembelian senjata,” jelas Ibu Erni yang juga mantan atlet menembak ini.

Bahkan bagi anggota Tantra yang berbakat dan berprestasi, pihak Tantra nggak segan-segan mencarikan sponsor untuk mendanai biaya yang dibutuhkan. Untuk saat ini, anggota klub Tantra yang belum mampu membeli senjata sendiri, cukup membayar uang pendaftaran dan iuran tahunan yang relatif terjangkau. Wah, asyik juga, ya… Siapa mau mencoba?


PROFIL

Renate Nadya A

Cewek peraih juara I di Singapore Shooting Festival 2002 di kelas beregu air pistol ini mengaku kadang ngerasa bosen berlatih menembak. “Kalau sudah begitu, biasanya aku berhenti latihan dulu selama seminggu. Nah, nanti kan pasti ngerasa kangen lagi nembak, baru, deh, latihan lagi,” ujarnya.

Awalnya dia tertarik memilih jenis senapan. Tapi karena harga pakaian dan peralatan menembaknya relatif sangat mahal, dia jadi urung. “Pakaiannya kan nggak bisa dijual. Nah, kalau baru sebentar udah nggak cukup lagi, kan sayang… Padahal aku menembak, kan, untuk jangka panjang,”jelasnya.



Letta Sheva DA

Meski belum lama berlatih menembak (pistol), Letta merasa sudah cukup enjoy menembak. Berhubung masih baru, Letta juga nggak mau membeli peralatan menembak dengan memilih yang mahal. Misalnya saja, sepatu menembak yang dibelinya adalah buatan lokal.

“Harganya kira-kira cuma tigaratusan ribu. Kalau yang buatan luar, mahal banget. Bisa sampai satu setengah juta. Yang ini saja sudah cukup bagus, jadi nggak perlu beli yang buatan luar,” kisah cewek yang kalau latihan menembak ini tetap bisa berdandan modis.


Sitri Darsiah

Ikut latihan menembak secara serius sudah dilakoninya sejak seragam sekolahnya masih putih biru. Nggak heran prestasinya juga sudah seabrek. Bahkan dia juga sudah pernah mengikuti pelatihan kelas pelatih. Wah, bisa dibayangkan, tembakannya pasti sudah jago, ya.

Afit Rahmanik

Ikutan olahraga menembak diakui Afit bisa membuat dirinya jadi lebih sabar, telaten, dan pe-de. “Dulu aku gampang emosi, sekarang udah nggak lagi, lho” ujar cewek yang memilih senapan sebagai alat menembaknya.

Niatnya menembak secara serius dibuktikan dengan rajinnya Afit berlatih. “Seminggu bisa empat kali. Kalau bosen, ya, seminggu dua kali,” tambah Afit. Selain itu, peralatan dan pakaian menembak Afit sengaja dibeli Afit di Jerman. *** Surien Foto : Surien, dok.Tantra

Dimuat di for GIRLS, terbitan Gramedia-Majalah, 2003

foto : www

9 comments:

Nda Agah said...

saya berdomisili di padalarang kabupatem bandung barat, saya berminat untuk ikut klub menembak, tapi saya tidak tahu klub terdekat di daerah saya, saya sudah coba cari di situr resmi-nya perbakin tapi data base-nya belum di update, jika ada yang bisa memberikan informasi lengkap mengenai alamat klub menembak di daerah kota cimahi atau bandung, beserta persyaratannya, dan kisaran biaya yang dibutuhkan, tolong kirim kan e-mail ke igagahg@gmail.com.
terima kasih.

tanaman hidroponik said...

saya christiani, saya ingin memulai belajar menembak.
bagaimana ya caranya?
bisa tolong berikan informasi lengkapnya gak?
terima kasih

Anonymous said...

Saya Mutia, saya ingin serius mendalami menembak. Kalau bergabung dengan klub Tantra bagaimana caranya. Saya mohon informasi mengenai alamat,syarat bergabung, dan iuran tahunannya. Tolong kirim email ke tiajoesoef@yahoo.com.
Terima kasih.

Unknown said...

saya dr. gunadi. domisili saya di daerah tangerang. Kalau saya ingin bergabung dan berlatih menembak dimana yah? Tolong kabari saya di alamat email saya.

trims

Anonymous said...

kalo mau ikutan kursus gmn caranya ya, tertarik juga buat ikutan olahraga ini, bisa kirimkan info selengkapnya di email saya m_widagdha@yahoo.co.id...
thx b4...

jona tegar said...

salamat siang.

saya ingin ikut klub menembak.
bagaimana cara saya mendaftar dan syaratnya apa saja.

terima kasih.

Rini Wati said...

Imgin ikut juga...bgmn prosedurnya, syarat"nya...mohon dijawab ke email saya,
Tks.

Unknown said...

Datang aja ke tempat saya di Surabaya

Unknown said...

Datang ke tempat saya di Surabaya