Kadang kalau sedang datang bulan atau haid, perut terasa kram dan sakiiit banget… Normal, nggak, sih? Hati-hati, jangan sembarangan minum obat penghilang rasa sakit, lho!Normal Kalau Nggak MenggangguMungkin hampir separuh jumlah perempuan di dunia menderita kram perut saat haid. Kram ini biasanya terasa di sekitar panggul dan daerah perut ke bawah, tapi bisa terasa sampai pinggung belakang atau kaki. Duh…
Menurut Dr. Julianto Witjaksono, SpOG, KFER, MGO, ahli Ginekolog Rumah Sakit Anak Harapan Kita., rasa sakit yang normal adalah rasa sakit yang nggak sampai mengganggu proses belajar, kosentrasi, bermain, dan sebagainya.
Rasa sakit pada saat haid biasanya disebabkan berkontraksinya otot karena mengeluarkan darah haid. Kalau kontraksinya terlalu kuat, ketegangan ototnya juga kuat sekali. Nah, kontraksi itulah sebenarnya yang menyebabkan kram atau sakit di perut saat haidNah, kalau rasa sakit itu sudah berlebihan, perlu diwaspadai. Sebab, ada berbagai macam kemungkinan yang bisa menyebabkan rasa sakit pada saat haid. Apalagi kalau rasa sakit itu bikin nggak bisa beraktivitas atau beristirahat di tempat tidur selama beberapa hari.
“Karena itu harus dicari penyebabnya,” saran Dr. Julianto. Kalau nggak yakin apakah rasa sakit itu normal atau enggak, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter spesialis ginekolog.
Nggak Normal karena Ada Penyakit
Kalau rasa sakit saat haid sudah sangat luar biasa, itu disebut dysmenorrhea. Dysmenorrhea pada umumnya disebabkan karena adanya zat atau hormon yang disebut prostaglandin.
Prostaglandin sebenarnya adalah hormon tubuh yang menjadi lebih aktif sebelum terjadinya haid. Zat ini dihasilkan oleh sejumlah unsur sistem saraf dan beberapa bagian lain dari tubuh. Antara lain, berada di dalam saluran uterus yang kemudian menyebar dan diserap oleh otot uterus.Nah, prostaglandin ini berperan sebagai stimulator jaringan otot halus pada uterus. Uterus sendiri merupakan sebuah otot halus yang mengandung prostaglandin yang berlebihan. Kandungan prostaglandin pada uterus yang makin bertambah, bisa menyebabkan kontraksi atau pengencangan otot uterus. Kalau otot uterus terlalu kencang, maka prostaglandin menghalangi tersedianya oksigen pada uterus melalui pembuluh darah. Hal inilah yang mengakibatkan munculnya kontraksi-kontraksi, yang membuat kita merasa nggak nyaman dan merasa kram.
Hormon ini juga menyebabkan rasa sakit dan tegang selama haid, dan juga waktu melahirkan. Penelitian – penelitian menunjukkan bahwa perempuan yang mengalami dysmenorrhea pada saat menstruasi kemungkinan memiliki kandungan prostaglandin yang lebih tinggi dari perempuan yang tidak mengalami dysmenorrhea.
Dysmenorrhea kemungkinan juga diakibatkan ada sesuatu yang menghambat atau membendung darah haid keluar. Terjadinya infeksi, peradangan, dan pembengkakan, atau adanya tumor (contohnya miom.) bisa membuat saluran rahim menyempit. Penyempitan itu menyebabkan aliran darah haid jadi terbendung, sehingga timbul rasa sakit di perut.Peradangan, pembengkakan, dan infeksi yang terjadi itu bisa diakibatkan adanya luka atau radang pada saluran kencing atau kandung kemih, anus, usus, atau peradangan di vaginanya ( biasanya ditandai dengan keputihan).
Sakit Hilang, Penyakit Datang
Saat ini obat penghilang rasa sakit haid mudah didapat di mana-mana. Pemakainya pun nggak sedikit. Tujuannya, sih, supaya nggak terjebak dalam rasa sakit. Tapi dampak kesehatan yang ditimbulkannya justru lebih berbahaya, lho.
Menurut Dr. Julianto, pemakaian obat-obatan penghilang rasa sakit haid bisa menyebabkan meningkatnya resiko terjadi endometriosis. Sebab, obat anti rasa sakit itu pada prinsipnya mencegah kontraksi di otot rahim.
Ingat, kontraksi yang terjadi saat haid, kan, akibat dinding rahim mengeluarkan darah. kalau kontraksi itu dihilangkan, berarti aliran darah haid yang mestinya mengalir bisa menjadi tidak bisa keluar, melainkan masuk kembali ke tuba falopii atau saluran indung telur.Nah, kalau darah haid tersebut nggak bisa keluar dan masuk kembali ke tuba falopii dengan membawa jaringan dari lapisan dinding rahim, jaringan tersebut bisa menetap dan tumbuh di luar rahim sehingga menjadi Endometriosis.
Kalau Endometriosis ini dibiarkan terus, maka endometriosis bisa menyebabkan rasa sakit yang luar biasa di perut. Bahkan kadang penderitanya sampai nggak bisa melakukan aktivitas apa pun.
Wah, serem juga, ya.Nah, mulai sekarang, perhatikan rasa kram atau sakit saat haid. Apakah rasa sakit itu termasuk normal atau sudah berlebihan. Kalau ingin mengurangi rasa sakitnya, gunakan cara-cara yang lebih aman. Jangan sampai, rasa sakit hilang, penyakit lain yang datang.**Surien
Tips Mengurangi Rasa Sakit:
Emang nggak semua cewek mengalami dysmenorrhea waktu menstruasi. Tapi, kalau kita mengalaminya, pasti bete, juga, kan? Jangan kuatir, rasa sakit ini bisa dikurangi, kok.
- Konsumsi makanan dan minuman berkalsium tinggi, yang berfungsi untuk pembentukan sel normal.
- Olahraga teratur, supaya aliran darah pada otot sekitar rahim akan lancar sehingga dapat meredakan rasa nyeri
- Kompres perut dengan air hangat untuk mengendurkan otot perut yang tegang
- Berendam di dalam air hangat yang telah dicampur dengan bubuk garam mandi atau beberapa tetes essential oil bisa mengurangi ketegangan tubuh dan pikiran
- Minum teh hangat atau makan sup panas juga bisa membuat tubuh lebih rileks**
dimuat di forGIRLS #7, terbitan Disney-Gramedia. Foto : Irib.ir.com
No comments:
Post a Comment